Breaking News
Home / Dakwah Sunnah / BERDO’ALAH (DO’A NABI IBRAHIM)

BERDO’ALAH (DO’A NABI IBRAHIM)

BERDO’ALAH (DO’A NABI IBRAHIM)


رَبَّنَا ٱغْفِرْ لِى وَلِوَٰلِدَىَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ ٱلْحِسَابُ

(rabbanagfir lī wa liwālidayya wa lil-mu`minīna yauma yaqụmul-ḥisāb)

“Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku
dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab
(hari kiamat)”. (QS.Ibrahim:41)


KUTIPAN : (Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah)


41. رَبَّنَا اغْفِرْ لِى وَلِوٰلِدَىَّ (Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku)
Nabi Ibrahim memohon kepada Allah agar mengampuni kedua orang tuanya.
Terdapat pendapat mengatakan bahwa ia memohonkan ampun bagi keduanya ketika ia belum mengetahui bahwa ayahnya adalah musuh Allah, dan setelah ia mengetahuinya kemudian ia berhenti dari permohonan itu.

وَلِلْمُؤْمِنِينَ (dan sekalian orang-orang mukmin)
Nabi Ibrahim mengkhususkan orang-orang beriman dengan permohonan ampunan bagi mereka karena hal ini tidak boleh dilakukan bagi orang-orang kafir.

يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ (pada hari terjadinya hisab)
Yakni hari ditegakkannya perhitungan di padang mahsyar atas orang-orang yang dibebani syariat.

KUTIPAN : Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi

Makna kata :
(وَلِوَٰلِدَيَّ) wa liwaalidayya : “dan untuk kedua orang tuaku.” Ini sebelum diketahui bahwa ayahnya mati di atas kesyirikan.
(يَوۡمَ يَقُومُ ٱلۡحِسَابُ) yauma yaquumul hisaab : “hari ditegakkannya penghitungan.” Hari manusia berdiri untuk penghitungan amal.

Makna ayat :
Terakhir beliau memohon dengan sangat kepada Rabbnya untuk mengkabulkan doanya dan memohon ampunan kepada Allah untuk dirinya, kedua orang tuanya, dan kaum mukminin pada hari manusia berdiri untuk penghitungan amal kelak hari kiamat nanti
.

Pelajaran dari ayat :

  • Disyariatkan istighfar untuk diri sendiri, kaum mukminin, dan mukminat.
  • Penegasan akidah kebangkitan, penghitungan, dan pembalasan.
    (Referensi : https://tafsirweb.com/4087-surat-ibrahim-ayat-41.html)

Doa memohonkan ampunan (وَلِوَٰلِدَيَّ) wa liwaalidayya, bagi kedua orangtua Nabi Ibrahim dilakukan sebelum beliau mengetahui bahwa ayahnya mati diatas kesyirikan (belum beriman/belum masuk Islam), statusnya masih menjadi musuh Allah, setelah beliau tahu kemudian berlepas diri darinya.

Bagi seluruh kaum mukminin disarankan untuk selalu berdo’a dengan do’a ini, karena sekelas Nabi saja selalu meminta ampunan kepada Allah Azza wa Jalla, apalagi kita umat akhir zaman, Nabi Ibrahim adalah Kakek dari para Nabi, hingga sampai pada penutup para Nabi yaitu Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wa Sallam.

Ingatlah selalu bahwa…Kita sebagai umat akhir zaman tidak luput dari dosa dan kesalahan, olehkarenanya selayaknya manusia itu sadar diri bahwa kita butuh kepada Allah Azza wa Jalla, kita yang mendekat kepada-Nya, kita berusaha semaksimal mungkin untuk menghisab diri dari mulai pagi hari hingga malam hari dan bertemu esok harinya, jangan merasa diri sok suci, sok bersih dari dosa-dosa, kita ini pendosa sepatutnya banyak merintih di sepertiga malam karena Allah Azza wa Jalla Maha mengabulkan doa hamba-hamba-Nya diwaktu yang Mustajab ini.

Marilah kita semua intropeksi diri, bermuhasabah bahwa jalan satu-satunya doa dikabulkan oleh Allah Azza wa Jalla, yaitu ketika manusia menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah, tidak berbuat syirik, bid’ah dan menjauhi maksiat kepada-Nya, menjauhi penyakit-penyakit hati dengan Tazkiyatun Nafs (menyucikan jiwa), tidak suka mengadu domba karena Namimah ini penyebab Allah mengharamkan Jannah baginya, tidak Hasad (Iri-Dengki) sifat hasad ini menyebabkan amal ibadahnya percuma, sebaliknya amal ibadah yang biasa saja karena seseorang tersebut tidak punya sifat hasad menyebabkan dia masuk Surga Allah Azza wa Jalla, tidak suka menyombongkan dirinya dan ujub, Dan masih banyak lagi berbagai macam penyakit hati yang sudah kronis dimana butuh koreksi bagi setiap insan yang benar-benar mau bermuhasabah diri.

Ingatlah selalu sahabat…bahwa manusia yang paling ikhlas itu, dia tidak pernah mau membalas ketika dirinya di zholimi, bahkan dia balas kezholiman dengan do’a, nah…disinilah sifat manusia akan nampak baik atau buruknya ketika mendapatkan ujian. Muru’ah setiap insan akan muncul ketika dia sanggup mengamalkan sebuah ilmu syar’iy, ketika dia mampu diam saat terzholimi, dia balas dengan do’a dan kebaikan, karena dia ingat, bahwa Allah Yang Maha Adil yang akan membalas setiap perbuatan manusia yang baik maupun yang buruk cepat atau lambat, dia sangat yakin bahwa “SETIAP KEBAIKAN AKAN MENGALAHKAN KEBURUKAN”, wasilahnya melalui do’a-doa’ yang tulus dan ikhlas ditujukan semata kepada Rabb semesta alam Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Wallahu’alam
Ditulis oleh : Ummi_Laina
Bekasi-City, 15 Rabi’ul Awwal 1446 H/19 September 2024 M


  • Sumber: Al-Qur’an Surah Ibrahim Ayat 41
  • Referensi : https://tafsirweb.com/37125-surat-ibrahim-lengkap.html
  • Referensi : https://tafsirweb.com/4087-surat-ibrahim-ayat-41.html
  • Kitab Do’a dan Wirid, karya ustadz yazid bin Abdul Qadir Jawas, hal.139

About Ummi Laina

Check Also

DO’A (KETETAPAN HATI DAN KETAATAN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *