“PUASA TASU’A DAN ASYURA (09-10 MUHARRAM)
Ummi Laina
26/07/2023
Dakwah Sunnah, Hadits, Ilmu Fiqih, Poster Dakwah
138 Views
PUASA TASU’A DAN ASYURA
(09-10 MUHARRAM)
Ibnu Abbas Radhiyallahu ’anhuma berkata bahwa ketika Nabi Shallallahu ’alaihi wa Sallam melakukan puasa hari ’Asyura dan memerintahkan kaum muslimin untuk melakukannya, pada saat itu ada yang berkata,
.يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى
“Wahai Rasulullah, hari ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nasrani.”
Lantas beliau mengatakan,
فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ – إِنْ شَاءَ اللَّهُ – صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ
“Apabila tiba tahun depan –insya Allah (jika Allah menghendaki)– kita akan berpuasa pula pada hari kesembilan.”
Ibnu Abbas mengatakan,
.فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّىَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم
“Belum sampai tahun depan, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam sudah keburu meninggal dunia.”
(HR. Muslim no. 1134).[1]
Berdasarkan penjelasan hadits riwayat muslim no.1134 tersebut diatas bahwa kesimpulannya adalah untuk menyelisihi puasanya kaum yahudi maka puasa pada tanggal 10 asyura sebaiknya didahului dengan puasa tasu’a pada tanggal 9 dzulhijjah yang tujuan utamanya supaya tidak bertasyabbuh (menyerupai) dengan kaum yahudi dan nasrani.
Jika pada tanggal 9 dan 10 Muharram tidak bergandengan puasanya maka bisa dilakukan pada tanggal 10 dan 11 Muharram yang tujuannya supaya tidak menyerupai puasa orang yahudi. Bahkan disebutkan oleh Asy Syarbini Al Khotib, Imam Syafi’i dalam Al Umm dan Al Imla’ mengatakan bahwa disunnahkan berpuasa tiga hari sekaligus, yaitu 9, 10 dan 11 Muharram, maksudnya dalam waktu 3 hari tersebut sunnah hukumnya berpuasa berturut-turut 3 hari sekaligus.
Puasa asyura jika dilaksanakan dengan niat ikhlas semata karena Allah Azza wa Jalla maka dapat menghapus dosa manusia satu tahun yang lalu. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Sallam bersabda:
.وصَوْمُ عَاشُوْرَاءَ يُكفِّرُ سَنَةً مَاضِيَةً
“Sedangkan puasa ‘Asyura menghapus dosa-dosa satu tahun sebelumnya.”(HR. Muslim no. 1160)[2]
Beliau memerintahkan untuk berpuasa pada hari Asyura, kemudian beliau berharap supaya pada tahun depan InsyaAllah kita akan berpuasa pada hari Tasu’a. Belum sempat bertemu dengan tahun depan beliau telah wafat.
Keutamaan puasa di bulan Muharram berdasarkan hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, ketika Nabi ditanya, “Puasa apakah lebih utama setelah Ramadhan?” Beliau bersabda:
.شَهْرُاللّهِ الَّذِيْ تَدْعُوْنَهُ الْمُحَرَّمَ
“Bulan Allah yang kalian sebut dengan Muharram.”[3]
Keberuntungan bagi seorang hamba jika dia mampu menjalankan puasa sunnah di bulan muharram maka akan mendapatkan ganjaran pahala yang berlipat dari-Nya. Dan bulan muharram termasuk salah satu dari 4 bulan haram (suci) yaitu Rajab, Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram berdasarkan hadits riwayat Bukhari dan Muslim.
Wallahu’alam.
>>>
>>>
>>>
Ditulis dan Dirangkum kembali oleh: Ummi_Laina Mokodongan
Bekasi City, 08-Muharram-1445 Hijriyah/26-Juli-2023 Masehi.
ARTIKEL DAN DESIGN BY: WWW.AZZAHROTUN.COM
Sumber dan Rujukan
Terkait
2023-07-26