Breaking News
Home / Hadits / “HADITS TENTANG SAHUR SEBELUM BERPUASA”

“HADITS TENTANG SAHUR SEBELUM BERPUASA”

“HADITS TENTANG SAHUR SEBELUM BERPUASA”

:عَنْ اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم
.تَسَحَّرُوْافَاِنَّ فِي السَّحُوْرِ بَرَكَةً

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu, ia telah berkata: “Telah bersabda Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam: Makan sahurlah kalian, karena dalam sahur terdapat keberkahan”
(HR.Bukhari dan Muslim)

PENJELASAN HADITS

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memerintahkan untuk sahur yaitu makan dan minum saat sahur sebagai persiapan diri seorang hamba sebelum berpuasa.

Beberapa hikmah ilahiyah dari sahur dijelaskan sebagai berikut:
1. Memperoleh keberkahan yang menyangkut kemashlahatan dunia dan akherat.
2. Mendapat pertolongan Allah Ta’ala umtuk taat kepada-Nya di siang hari.Karena lapar dan dahaga menyebabkan orang malas beribadah.
3. Orang yang berpuasa, jika makan sahur maka ia tidak akan bosan untuk berpuasa lagi, berbeda dengan tidak makan sahur, ia merasa keberatan dan kesulitan yang menyebabkannya berat untuk berpuasa lagi.
4. Adanya pahala yang banyak karena ittiba’ kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam.
5. Orang yang sahur bangun diakhir malam, lalu ia berdzikir mengingat Allah, memohon ampunan-nya, kemudian sholat shubuh berjama’ah. Berbeda dengan yang tidak sahur. Jumlah orang yang sholat shubuh berjama’ah pada bulan Ramadhan lebih banyak dari hari-hari lain, semua itu karena sahur.

MANFAAT HADITS

  • Dianjurkan makan sahur dan melaksanakan perintah syar’i (berpuasa) dengan makan sahur.
  • Adanya keberkahan dalam makan sahur. Sepatutnya memang tidak ditinggalkan. Keberkahan itu bisa saja karena perbuatannya atau makanan sahurnya. Penafsiran seperti ini bukan berarti memaknai satu lafazh dengan dua makna berbeda. Tetapi bisa diartikan berbeda karena berbeda cara membacanya.
  • Zhahir perintah dalam hadits ini adalah wajib. Tetapi karena ada nash syar’i yang menyebutkan bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah berpuasa wishal, maka mengartikan perintah tersebut kepada Sunnah (anjuran).

Olehkarena sahur begitu penting dalam berpuasa maka jangan sampai kita menyepelekan perkara sahur karena selain menguatkan jasmani dan rohani dalam rangka menjalankan perintah-Nya juga mencegah dari penyakit yang muncul ketika ada orang yang berpuasa tanpa sahur. Yang utama dicari kemashlahatannya. Jika ada orang yang berpuasa dikarenakan lupa sahur atau karena kebablasan ketiduran hingga bangun sudah masuk waktu sholat shubuh, maka niat puasa tetap dijalankan sebagaimana niat awalnya dimalam hari sebelum terbit fajar benar-benar niat puasa esok harinya, asalkan di waktu malam hari minimal sudah terisi dengan makanan yang bergizi perutnya sehingga esok harinya fisik tetap kuat menjalankan ibadah puasa dan ibadah sholat fardhu beserta ibadah lainnya seperti membaca Al-Qur’an atau yang bagi para karyawan dan kepala keluarga yang sedang mencari nafkah dan sebagainya. Kesimpulannya sahur sebagai penunjang utama kekuatan fisik manusia dalam rangka menjalankan perintah ibadah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan Ittiba kepada Nabi.

Ditulis dan dirangkum oleh: Ummi_Laina Mokodongan
Bekasi_City, 20-Ramadhan-1444 H/11-April-2023 M

ARTIKEL DAN DESIGN BY: AZZAHROTUN.COM


  • Sumber: Kitab Syarah Hadits Hukum Bukhari dan Muslim, Karya: Syaikh Abdullah Abdurrahman Alu Bassam, Bab Kitab As-Syiam (Puasa), hadits ke-176, hal.480-481.

About Ummi Laina

Check Also

BERDO’ALAH (DO’A NABI IBRAHIM)

BERDO’ALAH (DO’A NABI IBRAHIM) رَبَّنَا ٱغْفِرْ لِى وَلِوَٰلِدَىَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ ٱلْحِسَابُ (rabbanagfir lī wa ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *