Breaking News
Home / Akidah / TAFSIR AL-WAJIZ (QS. AL-KAAFIRUUN:1-6)

TAFSIR AL-WAJIZ (QS. AL-KAAFIRUUN:1-6)

TAFSIR Al-WAJIZ (QS. AL-KAAFIRUUN:1-6)

قُلْ يَٰٓأَيُّهَا ٱلْكَٰفِرُونَ
(Arab-Latin: qul yā ayyuhal-kāfirụn)
Katakanlah: “Hai orang-orang kafir,

Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah*

Keutamaan surah: Imam Muslim dari Jabir mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam membaca surah ini dan surah {Qul huwallaahu ahad} [QS Al-Ikhlas: 112/1] dalam dua rakaat (shalat) setelah melakukan thawaf. Dikatakan juga dari Abu Hurairah bushwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam membaca kedua surah tersebut dalam dua rakaat shalat fajar (subuh) dan tetap membacanya pada dua rakaat shalat maghrib. Maka hubungkanlah surah ini dengan surah {Sabbih} [QS Al-A’la: 87/1] dan {Qul huwallahu ahad} [QS Al-Ikhlas: 112/1].


1. Katakanlah wahai Nabi kepada orang-orang musyrik: “Wahai orang-orang yang ingkar kepada Allah dan RasulNya”. Surah ini diturunkan saat orang-orang kafir meminta Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam untuk menyembah Tuhan mereka dalam satu tahun, kemudian mereka akan menyembah Allah selama satu tahun, lalu Allah memberikan perintah melalui surah ini
.

لَآ أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ
(lā a’budu mā ta’budụn)
Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah

2. Aku tidak akan menyembah apa yang kalian sembah, yaitu berhala sampai besok pun. {maa} bermakna “alladzi”, yaitu Tuhan yang kalian sembah.

وَلَآ أَنتُمْ عَٰبِدُونَ مَآ أَعْبُدُ
(wa lā antum ‘ābidụna mā a’bud)
Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.

3. Dan kalian sampai besok pun tidak akan menyembah Tuhan yang Aku sembah, Dialah Tuhan yang Maha Benar. Allah Subhanahu Wa Ta’ala disebutkan sebanyak satu kali menggunakan {man} seperti yang terdapat dalam ayat {A’amintum man fis samaaa’i} [QS Al-Mulk: 67/16] atau dengan {Maa} sebagaimana yang telah disebutkan disini, di ayat {Maa Ta’buduuna min ba’di} [QS Al-Baqarah: 2/133] dan di ayat {wa nafsin wa maa sawwaahaa} [QS Asy-Syams: 91/8].

وَلَآ أَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ
(wa lā ana ‘ābidum mā ‘abattum)
Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,

4. Aku bukanlah penyembah sesuatu yang telah kalian sembah sebelumnya baik sekarang maupun dahulu. Aku tidak beribadah sesuai peribadatanmu yang keliru. {Maa} di sini adalah Maa Mashdariyyah, yang menjadikan kata-kata setelahnya mengandung makna Mashdar.

وَلَآ أَنتُمْ عَٰبِدُونَ مَآ أَعْبُدُ
(wa lā antum ‘ābidụna mā a’bud)
dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.

5. Dan kalian bukanlah penyembah Tuhanku di waktu yang sama ketika Aku menyembahNya. Kalian tidak beribadah sesuai peribadatanku yang benar.

لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِىَ دِينِ
(lakum dīnukum wa liya dīn)
Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku”.

6. Bagi kalianlah agama kalian, yaitu kemusyrikan yang kalian yakini. Dan bagiku agamaku yaitu tauhid dan Islam yang Aku yakini dan tidak akan Aku ingkari.

Kesimpulannya yaitu bahwa Tuhan yang kita sembah tidak sama, dan peribadatan kita juga tidak sama. Bagi kalian agama kalian dan kalian bertanggung jawab atas hal itu, dan bagiku agamaku dan aku bertanggung jawab atas hal itu.

ASBABUN NUZUL & FAEDAH

ASBABUN NUZUL

Dikutip dari Tafsir Juz Amma buah karya Syaikh Abdullah Al-Khayyath “Bahwa kaum Quraisy meminta kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam supaya beliau menyembah Ilah mereka selama satu tahun dan mereka pun akan beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala selama satu tahun. Hendaknya beliau (Nabi) bersikap baik kepada mereka dan mereka pun akan bersikap baik kepada beliau, kemudian Allah Ta’ala menurunkan surat ini.

FAEDAH

1. Keteguhan Rasul Shalallahu ‘alaihi wa Sallam diatas tauhid dan dalam dakwah kepada-Nya.
2. Penjelasan bahwa orang yang diajak dialog dengan ayat ini tidak akan mungkin mendapat petunjuk, bahkan mereka akan meninggal di atas kesyirikan.
3. Seseorang wajib berpegang teguh kepada agama dan akidahnya dengan sebenar-benarnya. Hendaklah ia tidak menoleh kepada agama-agama yang bathil meskipun orang-orang yang bathil memperindahnya.**

KANDUNGAN SURAH AL-KAAFIRUUN

Surah Al-Kafirun adalah surah ke 109 di dalam Al-Qur’an dan terdiri dari 6 ayat. Al-Kafirun maknanya (orang-orang kafir). Surah ini termasuk kedalam golongan surah Makkiyah. Surah Al-Kafirun disebut juga surah qul yaa ayyuhal kaafiruun atau surah Al-Ikhlas (seperti nama surah Al-Ikhlas yang diawali qul huwallahu ahad. Kedua surah ini sama-sama menjelaskan bara’ah minas syirk (melepaskan diri dari kesyirikan). Al-Kafirun melepaskan diri dari kesyirikan secara amalan sedangkan Al-Ikhlas melepaskan diri dari kesyirikan dalam segi keilmuan (tauhid): Allah itu Maha Esa.
Nabi Shalallahu ‘alaihi wa Sallam sering membaca kedua surah ini ketika Shalat dua rakaat qabliyah Shubuh, dan ketika shalat 2 rakaat ba’diyah maghrib. Nabi juga membaca Surah Al-Kafirun dan Surah AL-Ikhlas pada shalat witir. Kemudian Nabi juga menganjurkan atau sebagai salah satu sunnah untuk membaca surah Al-Kafirun pada awal hari dan malam hari sebelum tidur.***

KESIMPULAN PENULIS (UMMI LAINA)

Bahwa dengan diturunkannya oleh Allah Ta’ala surah Al-Kafirun sebagai bentuk tegas penolakan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam untuk menyembah berhala atau Tuhan orang-orang kafir walaupun hanya sesaat. Nabi tetap berdakwah dengan dakwah tauhid walaupun begitu gencar dan gigihnya kaum kafir mengajak nabi untuk meninggalkan dakwah tauhid. Surah Al-Kafirun menjelaskan tentang bara’ah minas syirk (berlepas diri dari kesyirikan) dengan cara meninggalkan Tuhan-tuhan orang-orang kafir, dan hanya menyembah kepada Allah Azza wa Jalla semata dari segi amal ibadah. Seseorang wajib berpegang teguh kepada agamanya (Islam) dan akidahnya (Islam), dan tegas juga dalam menolak menyembah berhala (tuhan orang-orang kafir). Tuhan yang disembah tidak sama dan cara beribadah pun tidak sama. Dan masing-masing memiliki keyakinan dan tanggung jawab dalam hal agama yang di anut masing-masing. Bagimu agamamu (kemusyrikan), dan bagiku agamaku ( Islam dan ketauhidan).
Ditulis dan dirangkum oleh: Ummi_Laina
Bekasi City, 19 Jumadil Akhir 1444 H/ 12 Januari 2023 M

Artikel dan Design by: Azzahrotun.com


  • Al-Qur’anul Kariim
  • *Referensi : https://tafsirweb.com/13081-surat-al-kafirun-ayat-6.html
  • **Tafsir Juz Amma buah karya Syaikh Abdullah Al-Khayyath
  • ***Tafsir Juz Amma buah karya Dr.Firanda Andirja, Lc.,MA.

Check Also

“QS.FATHIR:35 [15]” (Manusia itu Faqir dan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji)

“QS.FATHIR:35 [15]” (Manusia itu Faqir dan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji) ۖ يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *