“BERPUASA DI BULAN SUCI RAMADHAN”
Berdasarkan firman Allah Azza wa Jalla dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah:183, terdapat suatu Syariat dan perintah dimana Allah Subhanahu wa Ta’ala mewajibkan puasa kepada hamba-hamba-Nya sebagaimana telah diwajibkan pada umat-umat terdahulu, sehingga ibadah puasa di bulan suci Ramadhan ini sebagai ladang amal perbuatan bagi umat Islam untuk meraih Pahala yang luar biasa dibandingkan puasa di luar bulan Ramadhan. Puasa di bulan Ramadhan juga sebagai bentuk pelaksanaan ketaatan bagi hamba-hamba-Nya dalam rangka menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Dikutip dari Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah atau Markaz Ta’dzhim al-Qur’an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur’an Universitas Islam Madinah makna dari Surah Al-Baqarah:183 tersebut diatas bahwa:
“Ibnu Asyur menyebutkan tiga tujuan dari penyebutan bahwa puasa juga diwajibkan bagi umat-umat terdahulu: Agar umat Islam memperhatikan ibadah ini, sebab ibadah ini telah disyariatkan Allah sebelum umat Islam, kemudian Allah mensyariatkannya pula bagi umat Islam, hal ini menunjukkan kebaikan yang dikandungnya dan besar pahalanya. Agar umat Islam tidak merasa berat dalam menjalankannya, sebab mereka telah mendapat teladan dari umat terdahulu. Agar menguatkan tekat dalam menjalankan kewajiban ini dan tidak lalai.
Adapun firman Allah {لعلكم تتقون} untuk menjelaskan hikmah dari ibadah puasa dan tujuan disyariatkannya. (at-Tahrir wa at-Tanwir 2/154-156).
HIKMAH YANG DIPETIK DARI SHAUM RAMADHAN:
1. Menimbulkan ketakwaan bagi hamba-hamba-Nya, yang menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
2. Tidak memperturutkan Hawa Nafsu, karena berpuasa otomatis meninggalkan apa-apa yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, seperti makan dan minum, melakukan jimak antara suami dan istri, menghindari kemaksiatan dan sebagainya.
3. Melatih diri bahwasanya setiap gerak gerik seorang hamba diawasi oleh Allah Ta’ala, karena dirinya tahu Allah itu Maha Melihat.
4. Meraih Pahala yang besar dan luar biasa disebabkan karena mampu mendekatkan diri kepada-Nya selama 30 Hari di bulan suci Ramadhan, dengan berbagai macam amalan seperti Sholat fardhu 5 waktu, sholat Tarawih sholat sunnah, puasa, menunaikan zakat, bershodaqoh, membaca Al-Qur’an, menahan amarah, Qiyamul lail, Itikaf, dan perbuatan kebaikan lainnya.
5. Mempersempit jalan dan ruang masuknya godaan setan yang terkutuk, karena setan berjalan dalam tubuh manusia laksana jalannya aliran darah, sehingga mampu meminimalisir pengaruhnya. Itulah hikmah yang dapat diraih selama puasa Ramadhan, mampu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Sebagai manusia yang banyak kekhilafan sudah tentu memanfaatkan moment yang sangat berharga ini agar dirinya menjadi hamba yang bertaqwa.
FASTABIQUL KHAIRAT
Jazaakumullahu khayran wabarakallahufiikum
Akhir Bulan Sya’ban 1443 H, memasuki awal Ramadhan 1443 H.
Writer: Ummi Laina Mokodongan
(Ditulis Ulang di Bekasi-City, 31 Maret 2022)
=======================================================
~Al-Qur’anul Kariim
~ Referensi: https://tafsirweb.com/687-surat-al-baqarah-ayat-183.html