Breaking News
Home / Dakwah Sunnah / “JIKA KAMU BERSYUKUR DAN JIKA KAMU KUFUR”

“JIKA KAMU BERSYUKUR DAN JIKA KAMU KUFUR”

“JIKA KAMU BERSYUKUR DAN JIKA KAMU KUFUR”

(QS.IBRAHIIM:7)

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

Wa iż ta`ażżana rabbukum la`in syakartum la`azīdannakum wa la`in kafartum inna ‘ażābī lasyadīd

Artinya: Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.

A. Penafsiran Ulama Tafsir Tentang Surah Ibrahiim ayat 7

1. Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di

Dikutip dari Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di, seorang mufassir atau ahli tafsir pada abad ke 14 H dalam Kitab Tafsir beliau yaitu Tafsir as-Sa’di, makna dari ayat tersebut diatas adalah,

“Dia berkata kepada kaumnya untuk menghimbau mereka supaya mensyukuri nikmat-nikmat Allah “Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu memaklumkan,” maksudnya memberi tahukan dan menjanjikan “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu”, dari nikmat-nikmatKu. “Dan jika kamu mengingkari (nikmatKu), maka sesungguhnya azabKu sangat pedih”, dan diantara bentuk siksaNya, adalah Allah akan melenyapkan nikmat yang telah Allah curahkan dari mereka. Bersyukur hakikatnya, pengakuan hati terhadap nikmat-nikmat Allah dan menyanjung Allah karenanya, serta mempergunakannya dalam keridhaan Allah. Sementara pengingkaran terhadap nikmat Allah mempunyai pengertian yang berlawanan dengannya.

2. Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili

Dikutip dari Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, beliau adalah pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah dalam Kitab Tafsir Al-Wajiz dijelaskan tentang makna ayat tersebut diatas adalah,

“Ingatlah juga, tatkala Tuhanmu mengumumkan dan mengabarkan kepada kalian dengan sangat jelas; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur dengan mengesakan dan melakukan ketaatan, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih bagi mereka yang durhaka dan kufur”

3. Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi

Dikutip dari Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, beliau adalah mudarris tafsir di Masjid Nabawi dalam Kitab Aisarut Tafasir dijelaskan tentang makna ayat tersebut diatas adalah,

Makna kata :
(وَإِذۡ تَأَذَّنَ رَبُّكُمۡ) wa idz ta’adzdzana rabbukum : Ketika Rabbmu memaklumatkan.

Makna ayat : Firman-Nya :
(وَإِذۡ تَأَذَّنَ رَبُّكُمۡ) “ketika Rabbmu memaklumatkan” ini adalah perkataan Musa kepada Bani Israil, yaitu ingatkanlah mereka ketika Rabbmu bersumpah kepada kalian,

(لَئِن شَكَرۡتُمۡ) “seandainya kalian bersyukur” atas nikmat-nikmat-Ku dengan beribadah kepada-Ku dan mengesakan-Ku dalam ibadah, mentaati-Ku dan utusan-Ku dengan mengikuti perintah-perintah dan menjauhi larangan-larangan,

(لَأَزِيدَنَّكُمۡۖ) “niscaya pasti Aku akan menambahnya” kenikmatan dan kebahagiaan,

(وَلَئِن كَفَرۡتُمۡ) “dan jika kalian ingkar” tidak bersyukur atas nikmat-nikmat-Ku, bermaksiat kepada-Ku dan rasul-Ku, niscaya akan Ku cabut kenikmatan itu dari kalian dan Aku menyiksa kalian dengan hilangnya kenikmatan tersebut,
( إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ) “Sungguh azab-Ku sangatlah pedih.” Maka berhati-hatilah darinya dan takutlah kepada-Ku.”

B. Penjabaran Penulis Atas Penafsiran 3 Ulama Tafsir pada Surah Ibrahiim ayat 7

Kesimpulan yang dipaparkan oleh penulis pada kutipan para ahli tafsir tersebut diatas bahwa pada Surah Ibrahiim ayat 7 itu terdapat kata SYUKUR DAN KUFUR serta akibatnya mendapatkan hasil NIKMAT DAN ADZAB.

1. JIKA SYUKUR, ADA NIKMAT

Jika kalian mensyukuri nikmat-nikmat Allah Ta’ala, maka semakin bertambah nikmat dari-Nya, semakin Allah Azza wa Jalla berikan kenikmatan dan kebahagiaan hidup kepada setiap hamba-Nya yang pandai bersyukur, dimudahkan oleh-Nya jalan-jalan kebaikan serta dijauhkan dari perkara yang tidak bermanfaat untuk kehidupan dunia dan akheratnya. Dengan demikian maka setiap hamba yang pandai bersyukur akan selalu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, mendekat kepada-Nya dengan berbagai macam ketaatan dan ibadah, akan mendapatkan rezeki yang tidak disangka-sangka dari-Nya, sebuah kenikmatan yang diberikan oleh-Nya bagi setiap hamba yang benar-benar mensyukuri nikmat-Nya.

Ingatlah! Manusia yang paling beruntung itu adalah mereka yang syukur nikmat.

2. JIKA KUFUR (INGKAR), ADA ADZAB (SIKSA)

Jika kalian Ingkar (tidak bersyukur) atas nikmat-nikmat yang sudah Allah Ta’ala berikan , maka adzab Allah begitu pedih.
Disini setiap hamba akan diuji dengan nikmat dari-Nya, namun tidak pandai bersyukur, selalu merasa kurang atas apa yang sudah Allah Azza wa Jalla berikan dalam hidupnya, tidak mau menjalankan perintah-Nya, sangat jauh dari ketaatan dan ibadah, bermaksiat kepada-Nya, Hubbudunya (Cinta Dunia), maka Allah Azza wa Jalla mengancamnya dengan adzab atau siksa yang begitu pedih, dengan cara mencabut kenikmatan dari-Nya. Dan janji Allah itu pasti!

Ingatlah! Manusia yang paling merugi itu adalah mereka yang kufur nikmat.

C. Pelaksanaan Rasa Syukur dan Bertaubat Kepada-Nya dari Kekufuran

Selayaknya seorang hamba Allah selalu mengucapkan rasa syukur dan memuji-Nya, dikala senang dan susah. Sehingga Allah Ta’ala akan selalu memberikan jalan keluar bagi kehidupannya, bersyukur dan diiringi dengan taubat yang sebenar-benarnya.
Dikarenakan manusia itu memiliki tabiat kufur nikmat, maka harus segera memperbaiki dirinya untuk menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Apabila manusia tersebut sudah mampu memperbaiki dirinya, menerapkan ilmu-ilmu yang sudah didapatkannya walaupun masih sedikit, mentauhidkan-Nya, meminta pertolongan hanya kepada-Nya, tidak mempersekutukan-Nya, maka jalan kenikmatan dari-Nya akan terbentang nyata, baik nikmat tersebut didapatkan didunia maupun diakhirat kelak.

Itulah jalan keselamatan bagi siapapun yang mau menuju kepada-Nya. Yakinlah bahwa dibalik nikmat-nikmat yang telah Allah Ta’ala berikan di muka bumi ini bagi seluruh makhluk-Nya, itu sebagai tanda bahwa Allah itu Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Allah Maha Mengatur dilangit dan bumi, menjamin rezeki bagi setiap insan yang terlahir dari rahim ibunya, Allah menciptakan makhluk-Nya tidak ada yang sia-sia, semua penuh dengan nikmat dari-Nya, oleh karena itu kita harus bersyukur kepada-Nya dan jangan kufur nikmat!.

Wallahu’alam,

Penulis: Ummi Laina Mokodongan
Bekasi_City, Indonesia. 12-Sya’ban-1443 H (15-Maret-2022)



Sumber Rujukan (Maroji’);
======================
~Al-Qur’anul Kariim
~Tafsir as-Sa’di (Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di)
~Referensi: https://tafsirweb.com/4053-surat-ibrahim-ayat-7.html

Check Also

“URUTAN MUSHAF AL-QUR’AN (SURAT KE 16-20)”

“URUTAN MUSHAF AL-QUR’AN” 16/12/2024 PENULIS ARTIKELUmmi Laina “URUTAN MUSHAF AL-QUR’AN (SURAT KE 16-20)” 16.Surat An-Nahl ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *