Wahai Ibu…Jadilah engkau madrasah pertama terbaik bagi anak-anakmu…
BISMILLAHIRRAHMANNIRRAHIIM
SIAPA YANG TAK KENAL DENGAN SOSOK SEORANG IBU YANG TELAH BERHASIL MELAHIRKAN KITA KEDUNIA YANG FANA INI DENGAN SUSAH PAYAH, PENUH PENGORBANAN ANTARA HIDUP DAN MATI?, NA’AM DIALAH FIGUR WANITA YANG BEGITU TANGGUH DAN KUAT DALAM PANDANGAN MATA ANAK-ANAKNYA.WANITA YANG TAK MENGENAL LELAH DALAM MENGARUNGI BAHTERA RUMAH TANGGANYA, WANITA YANG MAMPU MENJADI MADRASAH PERTAMA BAGI PUTRA DAN PUTRINYA, MENDIDIK PENUH DENGAN KASIH SAYANG DAN KECINTAAN YANG TULUS DAN MURNI SEMATA KARENA ALLAH AZZA WA JALLA, DAN BUKAN KARENA UNTUK MENDAPATKAN PUJIAN MANUSIA DAN YANG LAINNYA. DIALAH YANG MENJADI GURU PENDIDIK PERTAMA BAGI ANAK-ANAKNYA. BEGITU BANYAKNYA WANITA YANG BERHASIL MELAHIRKAN ANAK NAMUN BELUM TENTU MAMPU MENJADI MADRASAH BAGI ANAK-ANAKNYA. WAHAI IBU…JADILAH ENGKAU MADRASAH PERTAMA TERBAIK BAGI ANAK-ANAKMU, JADILAH FIGUR PENDIDIK BAGI ANAK-ANAKMU DIJALAN YANG DIRIDHOI OLEH ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA, SEHINGGA AKAN TUMBUH GENERASI PENERUS YANG TERJAGA KEIMANAN DAN KEISLAMANNYA DENGAN BAIK DAN BENAR, BERILMU DAN BERAMAL SHOLEH, BERBAKTI KEPADA KEDUAORANGTUANYA SESUAI KESANGGUPANNYA, BERAKHLAKUL KARIMAH, BERMANFAAT UNTUK MEMBELA AGAMA DAN BANGSANYA SERTA SELALU MENDO’AKANNYA DISETIAP WAKTU. WAHAI IBU…SOSOKMU BEGITU MULIA KARENA ENGKAU TELAH BERJUANG TANPA PAMRIH, HANYA DO’A DAN KETULUSAN YANG SELALU MENGIRINGI LANGKAH ANAK-ANAKMU. ENGKAULAH PENYEMANGAT HIDUP ANAK-ANAKMU, DAN HANYA ALLAH AZZA WA JALLA YANG BISA MEMBERI GANJARAN BAGI SETIAP AMAL KEBAIKANMU SELAMA HIDUP DIDUNIA. WAHAI IBU…ATAS RAHMAT DARI-NYA ENGKAU AKAN MENJADI PENGHUNI SYURGA BERSAMA BIDADARI SYURGA DI ALAM KEABADIAN-NYA. SEJARAH TIDAK BISA DIHILANGKAN BEGITU SAJA DENGAN MENELADANI KISAH-KISAH IBUNDA PARA NABI SEPERTI NABI ISMAIL, NABI MUSA, NABI ISA DAN NABI MUHAMMAD SHALLALLAHU ALAIHI WA SALLAM DALAM MENDIDIK ANAK-ANAKNYA, SIFAT ALAMI KEIBUAN SECARA NALURI TIDAK BISA DITOLAK DENGAN LOGIKA, NAMUN KITA SEMUA KEMBALIKAN KEPADA ALLAH SANG PENCIPTA, DIALAH YANG MAHA BERILMU, KITA SEBAGAI MANUSIA CIPTAAN-NYA ILMU SANGAT TERBATAS. OLEHKARENA ITU MINIMAL IBU-IBU AKHIR ZAMAN HARUS BERJIWA SEBAGAI PENDIDIK BAGI PUTRA PUTRINYA DENGAN CARA MENELADANI IBUNDA PARA NABI YANG TERDAHULU.
A. Dalil Al-Qur’an berkaitan dengan kewajiban seorang ibu dalam mendidik, membimbing, menuntun anak-anaknya di jalur agama, dengan cara menaati Allah dan Rasul-Nya agar terhindar dari ancaman api neraka, Allah Ta’ala berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Qs. At-Tahrim:6)
Referensi: https://tafsirweb.com/11010-surat-at-tahrim-ayat-6.html
B. Dalil Al-Qur’an berkaitan dengan kewajiban seorang ibu dalam menyusui anak-anaknya selama 2 tahun, Allah Ta’al berfirman:
وَٱلْوَٰلِدَٰتُ يُرْضِعْنَ أَوْلَٰدَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ ۖ لِمَنْ أَرَادَ أَن يُتِمَّ ٱلرَّضَاعَةَ ۚ وَعَلَى ٱلْمَوْلُودِ لَهُۥ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِٱلْمَعْرُوفِ ۚ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَا تُضَآرَّ وَٰلِدَةٌۢ بِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُودٌ لَّهُۥ بِوَلَدِهِۦ ۚ وَعَلَى ٱلْوَارِثِ مِثْلُ ذَٰلِكَ ۗ فَإِنْ أَرَادَا فِصَالًا عَن تَرَاضٍ مِّنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا ۗ وَإِنْ أَرَدتُّمْ أَن تَسْتَرْضِعُوٓا۟ أَوْلَٰدَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِذَا سَلَّمْتُم مَّآ ءَاتَيْتُم بِٱلْمَعْرُوفِ ۗ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (Qs. Al-Baqarah:233)
Referensi: https://tafsirweb.com/924-surat-al-baqarah-ayat-233.html
Sebuah pepatah atau ungkapan Arab mengatakan bahwa;
“Ibu adalah Madrasah (sekolah) pertama bagi kehidupan setiap insan.”
الأُمُّ هِيَ المدْرَسَةُ الأُوْلَى فِي حَيَاةِ كُلِّ إِنْسَانٍ
Wallahu’alam,
Bekasi 28 Jumadil Ula 1443 H (03 Desember 2021 M)
Penulis: Ummi Laina Mokodongan (Ummu Muh. Isro)